WNI Diduga Rencanakan Teror Raja Salman, Ini Tanggapan Kapolri

RUANGINPIRASI -  WNI Diduga Rencanakan Teror Raja Salman, Ini Tanggapan Kapolri , Tujuh tersangka, termasuk satu WNI ditangkap di Malaysia atas dugaan berencana melakukan serangan teror terhadap rombongan Raja Salman saat berkunjung ke Kuala Lumpur. Polri menyebut WNI yang belum diketahui identitasnya ini diduga kuat masuk kelompok teror di Malaysia.

WNI Diduga Rencanakan Teror Raja Salman, Ini Tanggapan Kapolri
WNI Diduga Rencanakan Teror Raja Salman

"Informasi ada rencana (melakukan teror). Bahwa dia (seorang WNI) bergabung dengan kelompok di sana (Malaysia)," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai mengisi kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganeca, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/3/2017).

Menurut Tito, hubungan kelompok radikal Indonesia dan Malaysia selama ini berlangsung erat. Kondisi tersebut, sambung Tito, bukan lagi rahasia.

"Informasi ada rencana (melakukan teror). Bahwa dia (seorang WNI) bergabung dengan kelompok di sana (Malaysia)," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai mengisi kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganeca, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/3/2017).

Menurut Tito, hubungan kelompok radikal Indonesia dan Malaysia selama ini berlangsung erat. Kondisi tersebut, sambung Tito, bukan lagi rah"Koneksi antara kelompok-kelompok di Indonesia dengan Malaysia ini sudah biasa. Sudah lama sekali. Dulu juga saat zaman Jemaah Islamiyah, (pelaku dari Indonesia) lari ke Malaysia. Pelaku dari Malaysia pun lari ke sini (Indonesia) seperti Azhari dan Noordin M Top," tutur Tito.

Menurut Tito, jaringan kelompok terorisme serta radikalisme asal Indonesia dan Malaysia itu bukan hanya bagian tingkat lokal masing-masing negara. "Tapi sudah menjadi lokal koneksi tingkat regional," kata Tito.

Lebih lanjut Tito menuturkan, berkaitan persoalan salah satu WNI yang ditangkap di Malaysia itu, Polri sudah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan kepolisian Malaysia.

"Kita sudah memiliki liaison officer di sana (Malaysia). Hubungan antara antiteror di sana dan antiteror Densus sangat baik sekali, setiap ada masalah selalu kita kontak. Kita juga beberapa kali kasih informasi, kita juga banyak menerima informasi," ujar Tito.

Raja Salman berkunjung ke Malaysia pada 26 Februari lalu, dan berada di negara itu selama 4 hari. Sekitar 600 anggota rombongan Raja Salman mendampinginya selama berkunjung ke Kuala Lumpur. Dari Malaysia, Raja Salman melanjutkan kunjungannya ke Indonesia dan Bali.

Tujuh tersangka yang ditangkap itu terdiri atas satu warga negara Malaysia dan enam warga negara asing, yakni satu dari Indonesia, empat dari Yaman dan satu orang lainnya dari salah satu negara di Asia Timur. Ketujuh orang itu ditangkap dalam sejumlah penggerebekan terpisah antara 21-26 Februari.

Mereka dicurigai terkait dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dua tersangka di antaranya, satu warga Malaysia dan satu WNI, diyakini telah menerima perintah dari Mohammad Wanndy Mohammad Jedi, militan ISIS terkenal di Suriah, untuk melancarkan serangan bom mobil atau Vehicle-Borne Impro­vised Explosive Device (VBIED).

"Konflik harus bisa dikelola supaya jangan sampai menghancurkan. Harus diselesaikan dan dicari solusinya. Kalau ingin membuat satu kesatuan menjadi solid, maka indentifikasi kepentingan kebersamaan dan perbedaan," tutur Tito. asia.


Salam , RUANGINPIRASI

Labels:

Post a Comment

[blogger][facebook]

Author Name

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#https://www.facebook.com/IND-303-857201964417591/} {google#https://plus.google.com/u/0/111721554304912671323} {instagram#www.ind303zz.com/ref/?rid=edeRW4}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
close
Bannerbawah