Ular piton sebesar batang kelapa telah dijual di Pasar Tomohon

RUANGINPIRASIUlar piton sebesar batang kelapa telah dijual di Pasar Tomohon.
Berbagai jenis dan ukuran ular dijual di Pasar Beriman Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Ular piton sebesar batang kelapa telah dijual di Pasar Tomohon
Ular piton sebesar batang kelapa

Saat berkunjung ke sana, di salah satu lapak pedagang tergeletak ular piton berukuran sebesar lengan orang dewasa. Namun itu belum seberapa, salah satu pedagang, Lexi Palit (50) menceritakan, pernah dijual ular piton yang memiliki ukuran fantastis.

"Pernah dijual di sini seukuran batang kelapa yang panjangnya sekitar 8 hingga 9 meter. Saya sendiri tidak mampu mengangkatnya saking besarnya ular. Itu waktu kita pajang, penuh meja lapaknya," tutur Lexi yang ditemui merdeka.com di Pasar Tomohon, Sabtu (8/4).

Pengakuan Lexi diiyakan sesama pedagang lainnya, Melky Pongoh. "Saat dipajang malah jadi tontonan pengunjung bukannya dibeli. Bahkan ada pengunjung yang tak berani mendekat lantaran takut dan geli," ujarnya.

Ular di Pasar Tomohon dipasok dari luar daerah seperti Mamuju, Poso dan Kendari. Para pemburu ular mencari hingga ke daerah tetangga lantaran minimnya stok daging ular ukuran sedang di Tomohon.

"Kalau di Tomohon, Minahasa, sudah sulit dapat yang ukuran sedang. Karena di sini masih kecil sudah diburu. Orang sini kan rakus (daging) ular," jelas Lexi sembari tertawa.


Ular piton sebesar batang kelapa telah dijual di Pasar Tomohon
Ular piton sebesar batang kelapa

Meski daging hewan melata ini cukup laris di pasaran, warga tak ada yang memelihara untuk dijual. Seluruhnya merupakan ular liar yang didapat dari hutan. Rata-rata, ular dibeli seharga Rp 25 ribu per kilogram dan dijual kembali seharga Rp 40 hingga 50 ribu per kilogram. 

Meski menjual daging ular, pedagang di pasar ini tak mau membeli ular jenis lain selain piton. Masyarakat hanya terbiasa menyantap menu daging ular dari jenis ini. Sekali, pernah dijual ular jenis Kobra Minahasa namun sepi pembeli. Namun untuk piton, bisa terjual 10 kilogram perhari per pedagang. Angka ini akan melonjak hingga sepuluh kali lipat di hari raya.

Umumnya pembeli adalah masyarakat biasa atau pembeli rumahan. Daging akan diolah dan disantap oleh anggota keluarga. Untuk pembeli dari rumah makan atau restoran, paling tinggi sekitar 2 kilogram per hari. Rumah-rumah makan yang menjual menu daging ular tersebar sepanjang Jalan Tinoor, Kawangkoan hingga Langowan.

Menjadi pedagang daging ular di pasar tak membuat pedagang takut. Sebabnya ular yang dipasok sudah dalam keadaan mati sehingga pedagang tinggal membelah bagian perut dan mengeluarkan isi perut. "Kalau dibawa dalam keadaan hidup terus ular berukuran besar itu meronta dan terlepas bagaimana? Bisa berbahaya bagi pemburu," ucap Lexi lagi.

Ular piton sebesar batang kelapa telah dijual di Pasar Tomohon
Ular piton sebesar batang kelapa

Selain daging, bagian lain dari ular yang laku keras adalah empedu dan minyak ular. Empedu dipercaya dapat mengobati penyakit malaria lantaran rasanya yang cukup pahit, sementara minyak ular banyak digunakan sebagai minyak urut untuk keseleo dan salah urat serta gatal-gatal.

Ada cerita lucu soal pembeli daging ular. Meski termasuk penikmat kuliner ekstrem dari hewan melata, ternyata ada pembeli yang takut.

"Mereka hanya berdiri dari jauh dan memanggil pedagang. selanjutnya mereka memesan berapa banyak. Selanjutnya kami timbang, bakar, cincang dan bungkus baru diserahkan. Memang lucu juga," tutup Lexi.

Labels: ,

Post a Comment

[blogger][facebook]

Author Name

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#https://www.facebook.com/IND-303-857201964417591/} {google#https://plus.google.com/u/0/111721554304912671323} {instagram#www.ind303zz.com/ref/?rid=edeRW4}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
close
Bannerbawah